Meskipun menggeluti Budidaya Benur Udang Vaname sudah lebih dari 10 tahun, saat ditanya Apa itu Udang Vaname ?, jika harus mendeskripsikan pada sebuah tulisan ribet juga kayaknya :)
"Serahkan pekerjaan pada ahlinya, jika tidak tunggu kehancurannya"
Untuk itu daripada salah memberikan informasi. Lebih baik mencari informasi pad ahlinya. Saya coba browsing Apa itu Udang Vaname ?
Ketemu tulisan, Menjala Rupiah Dengan Budidaya Udang Vaname, pada sub tulisan terdapat informasi mengenai Apa itu Udang Vaname ?
Berikut ini oleh oleh browsing hari ini, semoga bermanfaat
Apa itu Udang Vaname ?Sumber : http://budidayakita.com/budidaya-udang-vaname/
Udang dengan nama vannamei atau lebih populer di Indonesia sebagai vaname ini asal-usulnya dari pesisir pantai Amerika Tengah dan mulai ditransmigrasikan ke Indonesia sekitar tahun 2000an. Udang ini sejatinya adalah udang air payau yang secara alami berada pada pertemuan sungai dan laut di daerah asalnya sana.
Berbeda dengan udang windu dan udang galah, udang yang kebule-bulean ini ternyata lebih tahan penyakit sehingga ketika udang ini mulai diperkenalkan di Indonesia, banyak pengusaha budidaya udang yang tertarik karena udang vaname tidak hanya mudah dibudidayakan, namun juga harganya relatif mahal di pasaran.
Secara umum, udang vaname dapat hidup dengan baik pada daerah dengan suhu di atas 22 derajad celcius. Artinya, ia dapat tumbuh dan berkembang biak pula di pesisir pantai di Indonesia yang panasnya aduhai jikalau siang. Udang vaname merupakan binatang pemakan segala, namun tentu sebaiknya udang ini tidak makan nasi pecel atau hamburger.
Udang vaname dapat tumbuh dengan baik dengan memangsa binatang-binatang kecil seperti rebon, plankton, lumut, tumbuhan air, larva kerang, makanan khusus untuk ternak/ pelet udang, bahkan udang ini tega memakan kawannya sendiri jika memungkinkan.
Saking rakusnya, udang ini sangat cepat tumbuh. Udang ini hanya akan berhenti makan jika sudah kenyang, dan akan makan lagi jika mulai sedikit merasa lapar. Oleh karena itu udang ini sangat diminati petambak udang karena jarang menyia-nyiakan makanan.
Udang vaname juga termasuk salah satu kategori udang yang tidak bikin bangkrut para petambak. Hal ini lantaran mereka sangat peka terhadap makanan terutama makanan alam yang secara alami terdapat pada tambak.
Seperti halnya udang lainnya, ketika udang ini tumbuh besar, maka ia akan berganti kulit. Sebenarnya saat-saat pergantian kulit ini merupakan masa paling rentan bagi semua jenis udang karena pada situasi ini, mereka tidak punya pelindung tubuh.
Jika tubuh mereka empuk, tak hanya manusia yang senang, kawan mereka sendiri ikut senang karena mereka semakin merasa lapar.
Lho kok? Betul! Ketika udang berganti kulit, ada semacam cairan yang keluar seiring kulit mereka lepas dan cairan ini menurut para ahli mampu merangsang meningkatnya nafsu makan udang sehat lainnya sehingga mereka tega menjadi kanibal.
Tetapi, ganti kulit bukanlah kendala dalam budidaya udang. Jika tempat hidup atau tambak udang memadai dan menyediakan makanan yang berlimpah, maka udang yang berganti kulit akan tetap aman.
Justru mereka harus ganti kulit agar tidak hanya tampak keren, tetapi hal itu tanda bahwa mereka tumbuh besar. Semakin besar, semakin baik untuk datangnya rejeki.
Keunggulan lain dari budidaya udang vaname, selain mereka memiliki daya tahan bagus, kemampuan adaptasi yang tinggi, dan cepat tumbuh besar, udang ini bisa dibudidayakan dengan populasi padat.
Oleh karena itu sebenarnya budidaya udang vaname bisa dibilang hemat tempat. Kemampuan mereka dalam mencari makanan membuat mereka tetap tumbuh besar meskipun tempat hidup mereka sumpek.
Hingga saat ini, di Indonesia budidaya udang vaname dilakukan secara tradisional dan modern. Namun sejumlah petambak percaya bahwa budidaya udang vaname secara tradisional justru merupakan metode yang tepat karena udang tersebut dapat tumbuh pesat dan berukuran besar.
Kenapa kok gitu? Bisa jadi secara tradisional, habitus tambak udang mirip dengan habitus mereka yang ada di alam.